Ivan Pavlov


Biografi Ivan Pavlov

Ivan Petrovich Pavlov lahir di Ryazan, Rusia, pada tanggal 26 September 1849, putra seorang pendeta paroki yang miskin. Dia suka bekerja dengan ayahnya di kebun, dan  minat awal pada tanaman berlangsung seumur hidupnya. Pada usia sembilan atau sepuluh, Pavlov mengalami penurunan yang mempengaruhi kesehatan sehingga pendidikan formalnya tertunda. Ketika ia berusia sebelas tahun, ia masuk ke kelas dua sekolah gereja di Ryazan. Pada 1864 ia pergi ke Theological Seminary dari Ryazan, sebuah sekolah pelatihan bagi para pendeta. Di sana ia belajar agama, bahasa klasik, dan filsafat, dan ia mengembangkan minat dalam sains.
Pada 1870 Pavlov diterima di Universitas St Petersburg (Leningrad) di Rusia. Ia belajar fisiologi hewan sebagai kuliah mayor dan kimia untuk kuliah minor nya. Di universitas itu ia belajar kimia organik dan kimia anorganik. Dengan cara ini dia belajar tentang apa yang membentuk kedua hal anorganik pada tanaman dan hewan. Dia juga belajar teknik-teknik investigasi ilmiah. Penyelidikan ilmiah dimulai dengan mengajukan pertanyaan; ilmuwan kemudian mengumpulkan informasi tentang pertanyaan itu dan menciptakan sebuah pernyataan yang mungkin menjelaskan jawaban; akhirnya, ilmuwan tes jawaban mungkin melalui observasi.
Setelah lulus dari Universitas St Petersburg, Pavlov memasuki Akademi Militer Medis pada 1881. Dia bekerja di sana sebagai asisten laboratorium selama dua tahun. Pada 1877, saat masih di akademi, ia menerbitkan karya pertamanya. Ini adalah tentang peraturan peredaran darah dengan refleks (tidak sadar atau tak sadar ada tindakan dari tubuh). Dua tahun kemudian ia menyelesaikan kuliahnya di akademi. Dia berhasil bersaing dalam ujian yang diberikan kepada seluruh sekolah. Dengan memenangkan kompetisi ini, Pavlov diberi beasiswa untuk melanjutkan studi pascasarjana di akademi.
Pada 1881 Pavlov menikah Serafima Karchevskais. Ia menghabiskan sepuluh tahun berikutnya di akademi. Pada 1883 ia menyelesaikan tesisnya (esai panjang yang dihasilkan dari penelitian asli di perguruan tinggi) pada saraf jantung. Tak lama kemudian ia menerima gelar dokter medis. Selama tahun 1880-an Pavlov menyempurnakan teknik-teknik investigasi ilmiah. Karya ini membuat penemuan penting yang mungkin di kemudian hari.

Pada 1890 Pavlov diangkat menjadi ketua farmakologi (ilmu mempersiapkan obat-obatan) di akademi. Setahun kemudian ia menjadi direktur Departemen Institut Fisiologi eksperimental Kedokteran. Pada 1895 ia menerima kursi fisiologi di akademi, yang dipegangnya hingga 1925. Selama empat puluh tahun berikutnya lima Pavlov mengejar studinya pada kelenjar pencernaan dan refleks terkondisi.
          Selama fase pertama kegiatan ilmiah (1874-1888), Pavlov mengamati sistem peredaran darah. Ia memusatkan perhatian pada bagaimana perubahan tekanan darah dalam berbagai kondisi dan bagaimana aktivitas jantung diatur. Dia melihat bahwa tekanan darah anjing di laboratoriumnya nyaris tidak berubah, apakah mereka diberi makan makanan kering atau berlebihan kaldu daging.
Pavlov mengamati serat khusus yang disebut saraf yang membawa sensasi dan membuat gerakan seluruh tubuh. pengamatan-Nya membuatnya menyatakan bahwa irama dan kekuatan denyut jantung diatur oleh empat serat saraf tertentu. Sekarang secara umum diterima bahwa dua saraf, n. vagus dan simpatik, menghasilkan efek terhadap jantung yang Pavlov melihat.
Pada tahap kedua dari karya ilmiah (1888-1902), Pavlov berkonsentrasi pada saraf mengarahkan kelenjar pencernaan. Pada 1888 ia menemukan saraf pankreas yang mengontrol aliran insulin. Insulin adalah suatu zat yang mengatur pencernaan pati dan gula. Pada 1889 Pavlov menemukan saraf mengontrol lambung (perut) kelenjar. Untuk pekerjaan ini Pavlov menerima Hadiah Nobel 1904 dalam Fisiologi atau Kedokteran.
Tahap akhir karir ilmiah Pavlov (1902-1936) difokuskan pada AC refleks menentukan bagaimana mempengaruhi otak. Pavlov telah mengamati bahwa anjing laboratorium itu akan mengeluarkan air liur dan jus daging lambung sebelum benar-benar diberikan kepada mereka. Pemandangan, bau, atau bahkan jejak petugas membawa daging sudah cukup untuk memicu aliran air liur.
Artikel ilmiah terakhir Pavlov ditulis untuk Great Ensiklopedia Medis pada 1934. Di dalamnya ia membahas gagasan bahwa ada dua sistem serabut saraf. Sistem pertama menerima sinyal atau jejak dari dunia luar melalui indera. Baik manusia dan hewan memiliki sistem ini. Sistem kedua berkaitan dengan sinyal dari sistem pertama dan melibatkan kata-kata dan pikiran. Hanya manusia memiliki sistem ini. AC refleks memainkan peran penting dalam kedua sistem saraf. Pikir Pavlov refleks terkondisi adalah cara utama di mana makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya.

Pavlov menentang posisi politik ekstrim apapun. Dia tidak menyambut baik Revolusi Rusia tahun 1917, yang menghancurkan sistem lama tsar, atau penguasa tertinggi Rusia, dan menggantinya dengan sistem Komunis. Dalam masyarakat Komunis, properti ini diselenggarakan oleh negara dan negara mengontrol distribusi barang. Pavlov adalah bermusuhan dengan sistem komunis yang baru. Meskipun demikian, Premier Lenin (1870-1924, pemimpin Uni Soviet) menandatangani sebuah dekrit khusus pada tahun 1921, meyakinkan bahwa Pavlov akan memiliki dukungan untuk karya ilmiah. Pada tahun 1930 pemerintah membangun dirinya laboratorium. Pada 1935 Pavlov telah menjadi dirujuk ke sistem komunis. Dia menyatakan bahwa pemerintah ", juga, adalah sebuah percobaan tapi dalam kategori yang tak terkira dan lebih tinggi."
Pavlov, jatuh sakit pada tahun 1935 tetapi cukup pulih untuk berpartisipasi di Kongres Internasional Fisiologis kelimabelas. Kemudian ia menghadiri Kongres Neurological di London, Inggris. Ia meninggal pada tanggal 27 Februari 1936.

2.2 Teori Classical Conditioning oleh Pavlov
                       
   Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi (conditioned reflects). Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. Bahkan Amerika Psychological Association (A.P.A.) mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar pengaruhnya dalam psikologi modern di samping Freud.
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
            Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu (Bakker, 1985).
            Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang didinkan. Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan binatang.
Percobaan Pavlov mengenai fungsinya kelenjar ludah pada anjing merupakan contoh klasik bagaimana perilaku tertentu dapat dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan. Proses pembentukan perilaku semacam itu di sebut proses pensyaratan ( Conditioning prosess). Air liur anjing yang secara alami banyak hanya keluar apabila ada makanan, pada akhirnya dengan proses pensyaratan air liur dapat keluar sekalipun tidak ada makanan.

Berikut ini adalah percobaan Pavlov beserta dengan langkah-langkahnya :
Pertama anjing disajikan tepung daging (US), menimbulkan respon anjing berupa air liur (UR). Pada situasi lain disajikan cahaya lampu (CS), ternyata tidak menghasilkan respon keluarnya air liur, alih-alih anjing hanya memperhatikan lampu. Hal ini merupakan keadaan prabelajar. Selanjutnya tepung daging disajikan hampir bersamaan dengan cahaya lampu secara berulangan-ulang (US + CS yang menghasilkan UR + CR). Inipun merupakan proses pembelajarannya.









1. US (unconditioned stimulus) = stimulus asli atau netral: Stimulus tidak dikondisikan yaitu stimulus yang langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur.
2. UR (unconditioned respons): disebut perilaku responden (respondent behavior) respon tak bersyarat, yaitu respon yang muncul dengan hadirnya US, yaitu air liur anjing keluar karen anjing melihat daging.
3. CS (conditioning stimulus): stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat langsung menimbulkan respon. Agar dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan dengan US secara terus-menerus agar menimbulkan respon. Misalnya bunyi bel akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging.
4. CR (conditioning respons): respons bersyarat, yaitu rerspon yang muncul dengan hadirnya CS, Misalnya: air liur anjing keluar karena anjing mendengar bel.


Pada akhirnya anjing mengeluarkan air liur (UR) ketika disajikan cahaya (CS) sekalipun tidak diikuti penyajian tepung daging. Keluarnya air liur sebagai respon terhadap stimulus cahaya ini di sebut perilaku hasil belajar atau hasil pengkondisian. Apabila ada dua hal yang prosedural yang harus dipenuhi dalam percobaan ini yaitu : (1) penyajian CS itu segera diikuti oleh US, dan
(2) hal yang demikian itu dilakukan berulang-ulang sampai CR terbentuk.

Dalam percobaan yang lain cahaya itu diganti dengan bunyi bel sebelum diberikan makanan kepada anjing dibunyikan bel, setelah hal yang demikian itu diulang-ulang secukupnya, maka dengan mendengar bunyi bel saja anjing telah mengeluarkan air liur.
Percobaan selanjutnya dilakukan untuk mengetahui apakah respon bersyarat yang telah terbentuk itu dapat dihilangkan. Prosedurnya, perangsang bersyarat yang telah menimbulkan respon bersyarat disajikan berulang-ulang tanpa diikuti perangsang tak bersyarat. Mula-mula anjing mengeluarkan air liur, lama kelamaan dia tidak lagi mengeluarkan air liur, sekalipun menyaksikan perangsang bersyarat.
Kesimpulannya, dalam percobaan-percobaan ini anjing belajar bahwa cahaya lampu ataupun bunyi bel itu mula-mula sebagai datangnya makanan (pembentukan CR), kemudian ia belajar bahwa cahaya lampu atau bunyi bel sebagai pertanda tidak ada makanan (penghilang CR).

Dalam percobaan di atas, kita dapat mendapatkan point – point penting yaitu :
1)      Penguasaan (akuisisi)
Penguasaan atau bagaimana organisme mempelajari sesuatu respon atau respon baru berlaku beberapa tingkatan. Juga semakin sering organisme itu mencoba, lebih kuat penguasaan berlaku.

2)      Generalisasi (generalitation)
Dalam eksperimennya, Pavlov juga telah menggunakan lonceng yang berbeda nada, tetapi anjing itu masih mengeluarkan air liur. Ini menunjukkan bahwa sesuatu organisme yang telah terlazim dengan dikemukakan sesuatu rangsangan tak terlazim (RTT seperti lonceng) juga akan menghasilkan respon terlazim (GT = keluar air liur) walau pun rangsangan itu berbeda atau hampir sama (yaitu, nada lonceng yang berbeda). Dengan kata lain, organisme itu dapat membuat generalisasi bahwa suara yang berbeda atau hampir sama mungkin diikuti dengan respon (makanan).

3)      Diskriminasi (Discrimination)
Pavlov juga mendapati bahwa apabila dia mengubah nada lonceng, anjing itu masih mengeluarkan air liur. Bila nada lonceng itu jauh berbeda dari lonceng yang asli, anjing tersebut tidak mengeluarkan air liur. Ini menunjukkan bahwa organisme tersebut dapat membedakan atau mendikriminasi antara rangsangan yang dikemukakan dan memilih untuk tidak bertindak atau bergerak balas. Yaitu, sesuatu organisme mampu untuk bergerak balas ke sesuatu rangsangan tetapi tidak ke rangsangan yang lain.

4)      Penghapusan (Extinction)
Jika sesuatu rangsangan terlazim (lonceng) tidak diikuti dengan rangsangan tak terlazim (makanan), lama kelamaan organisme itu tidak akan melakukan respon.

2.3 Aplikasi Teori Classical Conditioning dalam Kehidupan Sehari-hari
           
           
Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapa lelahnya si penjual berteriak-teriak menjajakan dagangannya. Contoh lain adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu membedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan(rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri di bank tanpa harus berdiri lama.    



3.1 KESIMPULAN

1.
2. Dalam percobaan-percobaan ini anjing belajar bahwa cahaya lampu ataupun bunyi bel itu mula-mula sebagai datangnya makanan (pembentukan CR), kemudian ia belajar bahwa cahaya lampu atau bunyi bel sebagai pertanda tidak ada makanan (penghilang CR).
3. Pada dasarnya menurut teori ini adalah perilaku manusia dapat dibentuk dengan cara berulang-ulang, perilaku itu dipancing dengan sesuatu yang memang menimbulkan perilaku itu. Pavlov mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.